Bisakah Manusia Berubah Menjadi Hewan? Diskusi Menarik tentang Kemampuan Berubah Bentuk

post-thumb

Bisakah Manusia Berubah Menjadi Hewan

Sepanjang sejarah, manusia telah terpikat oleh ide shapeshifting - kemampuan untuk berubah menjadi hewan yang berbeda sesuka hati. Konsep ini lazim dalam mitologi, cerita rakyat, dan budaya populer, di mana kisah-kisah manusia serigala, penyihir, dan pengubah bentuk lainnya telah menangkap imajinasi kita. Meskipun shapeshifting mungkin secara umum dianggap sebagai mitos atau legenda belaka, gagasan tentang manusia yang bertransformasi menjadi hewan terus membuat kita terpesona dan penasaran.

Daftar Isi

Banyak budaya di seluruh dunia memiliki cerita dan kepercayaan mereka sendiri seputar kemampuan shapeshifting. Dalam cerita rakyat penduduk asli Amerika, ada legenda skinwalker, yaitu orang yang memiliki kekuatan untuk berubah menjadi hewan dengan menggunakan sihir atau cara-cara supernatural. Makhluk ini sering dikaitkan dengan kegelapan dan kejahatan, dan keberadaan mereka dianggap serius oleh banyak suku asli Amerika.

Selain pengetahuan penduduk asli Amerika, perubahan bentuk juga lazim dalam berbagai tradisi budaya lainnya. Dalam cerita rakyat Afrika, para praktisi praktik spiritual tertentu dikatakan memiliki kemampuan untuk berubah menjadi hewan, mendapatkan kekuatan, kelincahan, dan naluri mereka. Demikian pula, dalam mitologi Eropa, kisah-kisah tentang penyihir dan manusia serigala yang dapat berubah menjadi hewan telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Meskipun konsep shapeshifting mungkin tampak fantastis, konsep ini juga telah menemukan tempatnya dalam diskusi dan interpretasi modern. Beberapa orang mengklaim memiliki kemampuan shapeshifting, baik melalui hubungan mereka dengan praktik spiritual atau sebagai manifestasi identitas mereka. Diskusi-diskusi ini sering kali memadukan cerita rakyat, spiritualitas, dan pengalaman pribadi, menciptakan sebuah ruang di mana batas antara realitas dan fantasi menjadi kabur.

Entah dipandang sebagai cerita rakyat, mitologi, atau fenomena zaman modern, diskusi tentang kemampuan berubah bentuk terus memikat imajinasi kolektif kita. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sifat alamiah dari keberadaan manusia, batas-batas potensi manusia, dan kekuatan kepercayaan. Terlepas dari keyakinan pribadi seseorang, konsep manusia berubah menjadi hewan tetap menjadi topik menarik yang mengundang eksplorasi dan kontemplasi.

Perdebatan Menarik tentang Kemampuan Mengubah Bentuk Manusia

Sepanjang sejarah, ada banyak mitos, legenda, dan cerita tentang manusia yang memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi hewan. Fenomena yang menarik ini, yang dikenal sebagai shapeshifting, telah memicu perdebatan yang menarik di antara para ahli, skeptis, dan penggemar.

Beberapa orang berpendapat bahwa shapeshifting tidak lebih dari sekadar fabrikasi yang rumit atau produk imajinasi. Mereka percaya bahwa kisah-kisah ini berfungsi sebagai bentuk hiburan atau ekspresi budaya, daripada mewakili kemampuan nyata. Para skeptis ini sering kali menunjuk pada kurangnya bukti ilmiah yang mendukung keberadaan kemampuan shapeshifting.

Di sisi lain, para pendukung shapeshifting berpendapat bahwa ada kebenaran yang lebih dalam di balik cerita-cerita ini. Mereka berpendapat bahwa shapeshifting mungkin merupakan manifestasi dari kekuatan tersembunyi yang dimiliki manusia, namun belum sepenuhnya dipahami. Beberapa bahkan mengklaim bahwa individu tertentu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan naluri kebinatangan mereka yang terpendam dan mengubah diri mereka secara fisik.

Perdebatan ini menjadi semakin menarik ketika mempertimbangkan signifikansi budaya dari perubahan bentuk. Dalam banyak budaya asli di seluruh dunia, shapeshifting berakar kuat dalam mitologi dan kepercayaan spiritual mereka. Budaya-budaya ini sering kali memandang shapeshifter sebagai makhluk yang kuat dengan hubungan yang unik dengan alam, yang mampu mengambil bentuk yang berbeda untuk menjelajahi dunia.

Selain itu, ada catatan sejarah tentang individu yang dituduh melakukan shapeshifting dan dituntut sebagai penyihir atau dukun. Kasus-kasus ini menunjukkan ketakutan dan ketertarikan masyarakat terhadap fenomena ini, serta konsekuensi serius yang terkait dengan kepercayaan tersebut.

Meskipun bukti ilmiahnya masih kurang, ada beberapa laporan anekdot dan kesaksian pribadi dari orang-orang yang mengaku telah mengalami perubahan bentuk. Laporan-laporan ini, meskipun subjektif, menambah bahan bakar pada perdebatan yang sedang berlangsung dan intrik seputar kemampuan misterius ini.

Kesimpulannya, perdebatan tentang kemampuan perubahan bentuk manusia terus memikat imajinasi banyak orang. Entah dipandang sebagai mitos budaya atau potensi kekuatan tersembunyi, konsep perubahan bentuk menimbulkan pertanyaan mendalam tentang sifat manusia dan hubungannya dengan hewan. Hanya melalui eksplorasi lebih lanjut dan keterbukaan pikiran, kita dapat berharap untuk mengungkap kebenaran di balik fenomena yang menarik ini.

Metamorfosis dalam Mitologi: Legenda Manusia yang Berubah Menjadi Hewan

Dalam berbagai mitologi di seluruh dunia, terdapat legenda dan kisah-kisah tentang manusia yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi hewan. Konsep perubahan bentuk yang memukau ini telah menjadi topik yang menarik dan mengherankan selama berabad-abad. Berikut ini adalah beberapa legenda yang paling terkenal tentang manusia yang berubah menjadi hewan.

1. Mitologi Yunani: Zeus dan Leda

Dalam mitologi Yunani, Zeus, raja para dewa, menggunakan kemampuannya untuk berubah bentuk untuk merayu Leda, ratu Sparta. Dia berubah menjadi angsa dan mendekati Leda, yang kemudian melahirkan dua pasang anak kembar: Helen dan Clytemnestra, serta Castor dan Pollux.

2. Mitologi Norse: Loki dan Transformasi

Loki, dewa Norse yang nakal, dikenal karena kemampuannya untuk mengubah bentuknya sesuka hati. Dia berubah menjadi berbagai macam hewan, termasuk ikan salmon, kuda betina, dan bahkan lalat, untuk membantu atau menipu orang lain. Kemampuannya untuk berubah bentuk menyebabkan kekacauan dan sering kali menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga.

3. Cerita Rakyat Penduduk Asli Amerika: Skinwalkers

Dalam cerita rakyat penduduk asli Amerika, khususnya dalam tradisi Navajo, terdapat kepercayaan terhadap makhluk berjalan di atas kulit. Makhluk ini dipercaya sebagai penyihir atau dukun yang memiliki kekuatan untuk berubah menjadi binatang. Membicarakannya dianggap tabu, karena dianggap membawa kemalangan dan kematian.

4. Mitologi Afrika: Anansi si Laba-laba

Dalam cerita rakyat Afrika Barat, ada seorang tokoh legendaris bernama Anansi si Laba-laba, yang dikenal karena kelicikan dan tipu dayanya. Anansi sering bertransformasi menjadi hewan yang berbeda untuk mengakali lawan-lawannya, menggunakan kemampuannya berubah bentuk untuk menavigasi situasi yang sulit.

5. Mitologi Hindu: Inkarnasi Avatar

Dalam mitologi Hindu, para dewa dan dewi sering digambarkan mengambil bentuk atau avatar yang berbeda untuk memenuhi tugas-tugas ilahi mereka. Sebagai contoh, Dewa Wisnu dikatakan memiliki sepuluh avatar, termasuk bentuk Rama dan Krishna yang populer. Avatar-avatar ini memiliki sifat seperti manusia dan hewan.

Legenda dan kisah-kisah metamorfosis dalam mitologi ini menyoroti ketertarikan manusia terhadap gagasan untuk bertransformasi menjadi hewan. Entah itu sebagai cara untuk mengakses kekuatan tersembunyi, menipu musuh, atau melaksanakan tugas-tugas ilahi, kemampuan untuk berubah bentuk terus memikat imajinasi kita.

Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena Perubahan Bentuk

Shapeshifting, kemampuan untuk mengubah bentuk fisik seseorang menjadi bentuk makhluk lain, telah menjadi topik yang menarik dan menjadi cerita rakyat selama berabad-abad. Meskipun gagasan bahwa manusia dapat berubah bentuk mungkin tampak fantastis, ada beberapa penjelasan ilmiah yang dapat menjelaskan fenomena ini.

1. Persepsi dan Sugesti: 1.

Salah satu penjelasan yang mungkin untuk pengalaman berubah bentuk adalah kekuatan persepsi dan sugesti. Otak kita dikenal sebagai organ yang kuat yang dapat mempengaruhi persepsi kita tentang realitas. Ketika orang mengklaim telah menyaksikan peristiwa perubahan bentuk, hal itu bisa jadi disebabkan oleh otak mereka yang salah menafsirkan isyarat visual, dikombinasikan dengan kekuatan sugesti dari cerita dan dongeng.

2. Faktor Psikologis: 2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis, seperti halusinasi atau delusi, juga dapat berperan dalam pengalaman shapeshifting. Faktor-faktor ini dapat berasal dari gangguan neurologis, kondisi kesehatan mental, atau kondisi kesadaran yang berubah. Kemampuan pikiran untuk menciptakan pengalaman yang hidup dan mendalam dapat membuat individu percaya bahwa mereka telah menyaksikan perubahan bentuk, meskipun hal itu tidak didasarkan pada realitas fisik.

3. Kepercayaan dan Simbolisme Budaya: 3.

Shapeshifting tertanam kuat dalam banyak budaya di seluruh dunia, sering kali sebagai representasi simbolis dari transformasi atau transendensi. Kepercayaan terhadap shapeshifting dapat diwariskan dari generasi ke generasi, membentuk kesadaran kolektif suatu komunitas atau masyarakat. Kepercayaan budaya ini dapat memengaruhi pengalaman dan interpretasi individu terhadap fenomena shapeshifting.

4. Interpretasi Metaforis: 4. Interpretasi Metaforis

Beberapa peneliti berpendapat bahwa pengalaman shapeshifting dapat dipahami secara metaforis. Alih-alih transformasi fisik secara harfiah, mereka berpendapat bahwa shapeshifting dapat melambangkan pertumbuhan pribadi, eksplorasi identitas, atau kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Interpretasi ini sejalan dengan gagasan bahwa kisah-kisah tentang makhluk yang berubah bentuk sering kali membawa pelajaran metaforis atau moral.

5. Fenomena Parapsikologis dan Paranormal: 5.

Baca Juga: Tulang untuk Anak Anjing Usia 8 Minggu: Panduan Penting untuk Memperkenalkan Mainan Kunyah dengan Aman

Meskipun penjelasan ilmiah sering kali berakar pada fenomena fisik yang dapat diamati, beberapa orang percaya bahwa perubahan bentuk bisa jadi merupakan hasil dari kemampuan parapsikologis atau paranormal. Teori-teori ini menyatakan bahwa individu-individu tertentu memiliki kekuatan psikis atau supranatural yang memungkinkan mereka untuk mengubah bentuk fisik mereka. Namun, klaim semacam itu sangat kontroversial dan tidak memiliki bukti empiris untuk mendukungnya.

Ringkasan Penjelasan Ilmiah untuk Fenomena Perubahan Bentuk:

Penjelasan | Penjelasan | Deskripsi | Deskripsi | Persepsi dan Sugesti | Kesalahan penafsiran otak kita terhadap isyarat visual dan kekuatan sugesti dapat menciptakan ilusi perubahan bentuk. | | Faktor Psikologis | Halusinasi, delusi, dan kondisi kesadaran yang berubah dapat membuat seseorang percaya pada pengalaman perubahan bentuk. | | Kepercayaan Budaya dan Simbolisme | Kepercayaan budaya dan simbolisme seputar shapeshifting dapat membentuk pengalaman dan interpretasi individu. | | Interpretasi Metaforis | Pengalaman shapeshifting dapat dipahami secara metaforis sebagai representasi pertumbuhan pribadi atau eksplorasi identitas. | | Fenomena Parapsikologis dan Paranormal | Teori-teori kontroversial menyatakan bahwa beberapa individu memiliki kekuatan psikis atau supranatural yang memungkinkan terjadinya perubahan bentuk. |

Bisakah Manusia Berubah Bentuk? Memeriksa Bukti-bukti

Shapeshifting, kemampuan untuk mengubah penampilan fisik seseorang dan mengubah bentuk, telah lama menjadi subjek yang menarik dan penuh intrik. Cerita dan mitologi dari berbagai budaya di seluruh dunia dipenuhi dengan kisah-kisah tentang manusia atau dewa yang memiliki kemampuan untuk mengubah bentuknya, sering kali menjadi binatang. Namun, adakah bukti yang menunjukkan bahwa manusia benar-benar dapat berubah bentuk?

Meskipun tidak ada bukti ilmiah untuk kemampuan perubahan bentuk secara harfiah pada manusia, ada beberapa contoh di mana orang mengklaim telah mengalami transformasi atau pergeseran dalam tubuh mereka. Pengalaman ini sering kali bersifat subjektif dan dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk fenomena psikologis dan spiritual. Mari kita periksa beberapa bukti yang telah dikemukakan:

*** Therianthropy: **Therianthropy adalah kepercayaan atau identifikasi dengan hewan, di mana individu merasakan hubungan yang kuat dengan hewan tertentu dan dapat menunjukkan ciri-ciri dan perilaku seperti hewan. Meskipun ini bukan perubahan fisik, banyak therianthropes mengklaim memiliki pergeseran spiritual atau psikologis yang memungkinkan mereka untuk mengalami hubungan dengan hewan.

  • Dysmorphia Tubuh:** Dysmorphia tubuh adalah gangguan kejiwaan di mana individu memiliki persepsi yang menyimpang tentang citra tubuh mereka. Dalam beberapa kasus, individu dengan body dysmorphia mungkin merasa bahwa mereka secara fisik berubah bentuk atau bahwa tubuh mereka bukan milik mereka sendiri. Hal ini dapat mengarah pada keyakinan akan kemampuan mengubah bentuk, meskipun perubahan fisik tersebut tidak nyata secara objektif.
  • Kepercayaan Budaya dan Cerita Rakyat:** Sepanjang sejarah, banyak budaya yang mempercayai keberadaan shapeshifter. Kepercayaan ini sering kali berakar pada cerita rakyat, mitologi, dan praktik spiritual. Meskipun kepercayaan ini tidak memberikan bukti konkret untuk perubahan bentuk fisik, kepercayaan ini menunjukkan betapa tertanamnya konsep tersebut dalam budaya manusia.
Baca Juga: Anjing Korban 9/11 Mengalami Depresi: Menelaah Dampak Psikologis pada Anjing Pelacak dan Penyelamat

Penting untuk mendekati klaim kemampuan shapeshifting dengan skeptisisme dan pemikiran kritis. Banyak contoh shapeshifting yang diduga dapat dijelaskan oleh faktor psikologis, spiritual, atau budaya. Namun, penting juga untuk menghormati dan mengakui pengalaman subjektif individu yang mengidentifikasi diri mereka sebagai therianthropes atau memiliki kepercayaan terhadap perubahan bentuk.

Kesimpulannya, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kemampuan shapeshifting fisik pada manusia, konsep ini telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad. Eksplorasi shapeshifting dalam cerita rakyat, mitologi, dan pengalaman pribadi memberikan wawasan yang menarik ke dalam jiwa manusia dan daya tarik kita yang tak ada habisnya terhadap transformasi dan perubahan.

Praktik Shapeshifting: Perspektif Sejarah dan Budaya

Konsep shapeshifting, kemampuan untuk bertransformasi secara fisik ke dalam bentuk lain, telah ada di berbagai budaya sepanjang sejarah. Fenomena menarik ini telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad, sehingga memunculkan berbagai legenda, mitos, dan cerita rakyat.

Perubahan Bentuk Penduduk Asli Amerika:

  • Dalam budaya penduduk asli Amerika, perubahan bentuk sering dikaitkan dengan kekuatan spiritual dan hubungan dengan hewan.
  • Dukun, yang dikenal sebagai dukun, diyakini memiliki kemampuan untuk mengubah diri mereka menjadi hewan untuk mendapatkan wawasan, kekuatan, dan perlindungan.
  • Praktik ini berakar kuat pada kepercayaan bahwa manusia dan hewan saling berhubungan dan memiliki esensi spiritual yang sama.
  • Perubahan Bentuk Eropa:**
  • Dalam cerita rakyat Eropa, shapeshifting biasanya digambarkan sebagai penyihir atau penyihir yang mengambil bentuk binatang.
  • Transformasi ini sering dikaitkan dengan ilmu hitam dan diyakini berhubungan dengan iblis.
  • Legenda manusia serigala, vampir, dan makhluk mitos lainnya juga melibatkan ide perubahan bentuk.
  • Perubahan bentuk di Asia:**
  • Dalam beberapa budaya Asia, shapeshifting dikaitkan dengan makhluk mitologi seperti naga, rubah, dan harimau.
  • Makhluk-makhluk ini dipercaya memiliki kemampuan untuk berubah bentuk menjadi manusia atau makhluk lainnya.
  • Shapeshifting sering dikaitkan dengan tema-tema tipu daya, rayuan, dan batas-batas yang kabur antara manusia dan hewan.
  • Perubahan Bentuk Afrika:**
  • Dalam berbagai tradisi Afrika, perubahan bentuk dipercaya dapat dilakukan melalui ritual spiritual dan pemanggilan roh leluhur.
  • Shapeshifter sering kali dipandang sebagai makhluk yang kuat dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan dunia fisik dan spiritual.
  • Transformasi ini diyakini membawa perlindungan, kebijaksanaan, dan bimbingan bagi pengubah bentuk dan komunitas mereka.

**Interpretasi Modern: ** Interpretasi Modern

Di zaman modern, konsep shapeshifting telah melampaui batas-batas budaya dan telah menjadi populer dalam literatur, film, dan bentuk-bentuk budaya populer lainnya. Hal ini terus membuat orang terpesona dan penasaran, memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi ide transformasi dan potensi kekuatan tersembunyi di dalam diri mereka.

Meskipun perubahan bentuk tetap menjadi topik spekulasi dan cerita rakyat, hal ini berfungsi sebagai pengingat akan beragam dan kayanya kepercayaan budaya yang telah membentuk sejarah manusia.

Pandangan dan Spekulasi Kontemporer tentang Perubahan Bentuk Manusia

Perubahan bentuk manusia telah lama menjadi topik yang menarik dan penuh spekulasi dalam berbagai budaya dan cerita rakyat. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa manusia secara fisik dapat berubah menjadi hewan, konsep ini tetap menarik dan terus menarik imajinasi banyak orang.

Pandangan kontemporer tentang perubahan bentuk manusia berkisar dari yang meyakini bahwa hal itu murni mitologis atau simbolis hingga kemungkinan adanya transformasi psikologis atau spiritual. Beberapa teori menyatakan bahwa shapeshifting bisa jadi merupakan metafora untuk pertumbuhan pribadi, kemampuan beradaptasi, atau kemampuan untuk mengubah cara pandang seseorang.

Salah satu interpretasi populer tentang shapeshifting adalah bahwa hal ini mewakili kapasitas manusia untuk mewujudkan kualitas atau karakteristik hewan yang berbeda. Perspektif ini memandang shapeshifting sebagai cara simbolis untuk mengekspresikan hubungan kita dengan dunia alam dan dunia hewan. Dengan memanfaatkan naluri dan kualitas primitif ini, beberapa individu mungkin percaya bahwa mereka dapat mengakses perspektif, naluri, atau kemampuan baru.

Yang lain memandang shapeshifting sebagai praktik spiritual atau magis, yang sering dikaitkan dengan perdukunan atau tradisi esoterik tertentu. Beberapa orang mengklaim telah mengalami shapeshifting melalui ritual, meditasi, atau kondisi kesadaran yang berubah. Meskipun kisah-kisah ini bersifat subjektif dan tidak memiliki bukti empiris, kisah-kisah ini berkontribusi pada diskusi dan spekulasi yang sedang berlangsung seputar konsep perubahan bentuk manusia.

Penting untuk dicatat bahwa pandangan dan spekulasi kontemporer tentang perubahan bentuk manusia ini berada di luar ranah studi ilmiah dan lebih dianggap sebagai bagian dari sistem kepercayaan, praktik spiritual, dan tradisi budaya. Meskipun tidak ada dasar ilmiah yang mendukung perubahan bentuk fisik, konsep ini terus membangkitkan rasa ingin tahu, menginspirasi representasi artistik, dan mendorong penceritaan yang imajinatif.

Kesimpulannya, pandangan kontemporer tentang perubahan bentuk manusia sangat bervariasi dan berkisar dari interpretasi metaforis hingga klaim pengalaman spiritual. Meskipun perubahan bentuk masih belum didukung oleh bukti ilmiah, namun hal ini terus memikat imajinasi manusia dan menjadi sumber inspirasi kreatif.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN:

Apakah ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa manusia bisa berubah menjadi hewan?

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa manusia bisa berubah menjadi hewan. Kemampuan berubah bentuk dianggap murni sebagai bagian dari mitologi dan cerita rakyat.

Apa saja contoh kemampuan shapeshifting dalam berbagai budaya?

Kemampuan shapeshifting hadir dalam berbagai mitologi dan cerita rakyat di seluruh dunia. Beberapa contohnya termasuk manusia serigala dalam cerita rakyat Eropa, skinwalker dalam budaya penduduk asli Amerika, dan kitsune dalam cerita rakyat Jepang.

Apakah ada kasus yang terdokumentasi tentang manusia yang mengklaim memiliki kemampuan untuk berubah bentuk?

Meskipun ada klaim dan cerita sepanjang sejarah tentang individu yang memiliki kemampuan shapeshifting, tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim ini. Mereka sering dianggap sebagai takhayul atau legenda.

Apa saja teori di balik kepercayaan akan kemampuan shapeshifting?

Salah satu teori adalah bahwa kepercayaan terhadap kemampuan mengubah bentuk berakar pada ketakutan dan keinginan dasar kita. Kemampuan untuk berubah menjadi sesuatu yang lain memungkinkan kita untuk membayangkan rasa kontrol atau melarikan diri dari keterbatasan bentuk manusia. Hal ini juga dapat dilihat sebagai cara untuk menjelaskan dan memahami dunia alam.

Bagaimana konsep manusia berubah menjadi hewan berbeda dalam budaya yang berbeda?

Konsep manusia yang berubah menjadi hewan sangat berbeda di berbagai budaya. Sebagai contoh, di beberapa budaya, perubahan bentuk dipandang sebagai kemampuan yang kuat dan dihormati, sementara di budaya lain, hal ini dikaitkan dengan kejahatan atau sihir. Hewan-hewan tertentu yang dipercaya dapat diubah oleh manusia juga bervariasi, mulai dari serigala dan burung hingga ular dan serangga.

Apa saja interpretasi atau penggambaran modern tentang kemampuan shapeshifting dalam literatur atau media?

Kemampuan shapeshifting terus menjadi populer dalam literatur dan media. Dalam interpretasi modern, shapeshifter sering digambarkan sebagai makhluk supernatural atau makhluk dengan kemampuan untuk berubah menjadi hewan atau bentuk lain. Contohnya adalah manusia serigala dalam serial Twilight dan karakter animagus dalam serial Harry Potter.

Lihat Juga:

comments powered by Disqus

Anda mungkin juga menyukai