Apakah Semua Anjing Merupakan Anggota Spesies yang Sama? Mengungkap Misteri Keanekaragaman Anjing

post-thumb

Apakah Semua Anjing Merupakan Anggota Spesies yang Sama

Keragaman anjing benar-benar luar biasa. Dari Chihuahua yang mungil hingga Great Dane yang megah, sahabat setia ini hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan temperamen. Namun, apakah semua anjing berasal dari spesies yang sama? Pertanyaan ini telah lama memukau para ilmuwan dan pencinta anjing, dan jawabannya mungkin tidak sesederhana yang Anda kira.

Meskipun semua anjing termasuk dalam genus yang sama, Canis familiaris, konsep spesies menjadi kabur jika menyangkut anjing. Tidak seperti banyak spesies hewan lainnya, anjing telah dikembangbiakkan secara selektif selama ribuan tahun, sehingga menghasilkan beragam ras dengan karakteristik yang berbeda. Seleksi buatan ini telah menghasilkan tingkat keragaman yang luar biasa di antara anjing, baik dari segi penampilan fisik maupun perilaku.

Daftar Isi

Bahkan, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa konsep “spesies anjing” mungkin terlalu sederhana. Mereka mengusulkan bahwa anjing harus dianggap sebagai subspesies serigala abu-abu, Canis lupus, yang dianggap sebagai nenek moyang semua anjing domestik. Ini berarti bahwa anjing adalah bagian dari spesies yang sama dengan serigala, namun telah mengalami perubahan morfologi dan perilaku yang signifikan melalui manipulasi manusia.

Meskipun hipotesis ini masih menjadi bahan perdebatan, tidak dapat disangkal bahwa terdapat keanekaragaman yang luar biasa dalam populasi anjing. Dari anjing penggembala hingga anjing pemburu, anjing pangkuan hingga anjing pekerja, setiap ras telah dibentuk oleh kebutuhan dan preferensi manusia yang spesifik. Memahami dasar genetik dari variasi ini merupakan teka-teki kompleks yang terus diungkap oleh para ilmuwan.

Studi tentang genetika anjing telah memberikan wawasan yang menarik tentang asal-usul dan evolusi anjing. Dengan menganalisis DNA dari berbagai ras, para peneliti dapat melacak nenek moyang mereka dan menentukan perubahan genetik yang telah terjadi dari waktu ke waktu. Penelitian-penelitian ini telah menjelaskan dasar genetik dari sifat-sifat seperti ukuran, warna bulu, dan perilaku, memberikan gambaran sekilas tentang keragaman yang rumit yang ada di antara hewan peliharaan anjing kita.

Jadi, meskipun jelas bahwa anjing memiliki nenek moyang yang sama dan telah mengalami manipulasi genetik yang ekstensif, apakah mereka harus dianggap sebagai anggota spesies yang sama masih menjadi topik penyelidikan ilmiah yang sedang berlangsung. Keragaman anjing, baik secara fisik maupun perilaku, merupakan bukti kekuatan seleksi manusia dan kompleksitas alam yang menakjubkan. Apakah Anda pemilik anjing ras murni atau anjing kampung kesayangan, tidak dapat disangkal bahwa setiap anjing adalah keajaiban evolusi.

Menjelajahi Keanekaragaman Anjing: Apakah Semua Anjing dari Spesies yang Sama?

Keanekaragaman anjing adalah topik menarik yang menimbulkan pertanyaan apakah semua anjing berasal dari spesies yang sama. Meskipun anjing memiliki beragam bentuk, ukuran, dan ras, mereka semua adalah keturunan serigala abu-abu. Nenek moyang yang sama ini menimbulkan pertanyaan apakah mereka masih dianggap sebagai anggota spesies yang sama atau sudah cukup berbeda untuk dianggap sebagai spesies yang terpisah.

Spesies biasanya didefinisikan sebagai kelompok organisme yang dapat melakukan perkawinan silang dan menghasilkan keturunan yang subur. Namun, anjing menunjukkan tingkat keanekaragaman yang unik yang tidak terlihat pada banyak spesies lain. Para peternak telah membiakkan anjing secara selektif untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu, sehingga menghasilkan berbagai macam ras yang kita lihat saat ini. Trah ini dapat berbeda secara signifikan dalam hal penampilan, perilaku, dan bahkan masalah kesehatan.

Terlepas dari variasi ini, semua anjing mampu kawin silang dan menghasilkan keturunan yang subur. Kemampuan untuk bereproduksi dengan sukses ini menunjukkan bahwa semua anjing adalah anggota dari spesies yang sama. Meskipun mereka mungkin memiliki ras yang berbeda, mereka masih merupakan bagian dari spesies yang lebih besar yaitu Canis lupus familiaris.

Namun, tingkat keragaman genetik yang tinggi di antara anjing menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang klasifikasi mereka. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa anjing harus dianggap sebagai subspesies serigala abu-abu, sementara yang lain berpendapat bahwa mereka telah cukup berbeda untuk dianggap sebagai spesies mereka sendiri.

Untuk lebih memahami keragaman ini, para ilmuwan telah melakukan penelitian genetik yang ekstensif pada berbagai ras anjing. Penelitian-penelitian ini telah mengungkapkan wawasan yang menarik tentang susunan genetik anjing dan hubungannya dengan serigala. Ternyata semua anjing memiliki nenek moyang yang sama dengan serigala dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan serigala dibandingkan dengan spesies lainnya.

Studi genetik ini juga menunjukkan bahwa ras anjing tertentu memiliki hubungan yang lebih dekat satu sama lain daripada yang lain. Sebagai contoh, anjing bulldog dan pug secara genetik lebih dekat satu sama lain dibandingkan dengan anjing greyhound atau Siberian husky. Keterkaitan genetik ini menunjukkan bahwa klasifikasi ras bukan hanya label yang sewenang-wenang, tetapi mencerminkan perbedaan genetik yang nyata di antara kelompok-kelompok anjing.

Eksplorasi keanekaragaman anjing adalah bidang studi yang sedang berlangsung, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap misteri klasifikasi anjing sepenuhnya. Memahami hubungan genetik di antara ras yang berbeda dapat memberikan wawasan yang berharga tentang asal-usul, sifat, dan masalah kesehatan mereka.

Kesimpulannya, meskipun anjing menunjukkan tingkat keanekaragaman yang luar biasa, mereka semua adalah anggota dari spesies yang sama. Nenek moyang mereka yang sama dengan serigala dan kemampuan mereka untuk kawin silang dan menghasilkan keturunan yang subur mendukung klasifikasi ini. Namun, keragaman genetik di antara berbagai jenis anjing menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk sepenuhnya memahami keragaman anjing.

Dasar-dasar: Apa yang dimaksud dengan Spesies?

Dalam bidang biologi, spesies adalah unit klasifikasi yang mendasar. Spesies adalah sekelompok organisme yang memiliki karakteristik yang sama dan dapat berkembang biak satu sama lain untuk menghasilkan keturunan yang subur. Namun, mendefinisikan apa yang dimaksud dengan spesies dapat menjadi tugas yang kompleks dan terkadang kontroversial.

Secara tradisional, spesies didefinisikan berdasarkan penampilan fisik dan kemampuannya untuk berkembang biak. Jika dua organisme terlihat mirip dan dapat berkembang biak bersama, mereka dianggap sebagai anggota spesies yang sama. Namun, definisi ini memiliki keterbatasan, terutama dalam hal memahami keanekaragaman dalam kelompok organisme tertentu, seperti anjing.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mulai menggunakan kriteria lain, seperti kesamaan genetik, untuk mendefinisikan spesies. Analisis DNA dapat mengungkap susunan genetik individu yang berbeda dan membantu menentukan hubungan evolusioner mereka. Dengan membandingkan urutan DNA anjing yang berbeda, para ilmuwan dapat menentukan seberapa dekat hubungan kekerabatan mereka dan apakah mereka harus diklasifikasikan sebagai spesies atau subspesies yang terpisah.

Dalam hal anjing, masih ada perdebatan yang sedang berlangsung tentang bagaimana mendefinisikan spesies mereka. Meskipun semua anjing adalah keturunan serigala dan memiliki nenek moyang yang sama, keragaman genetik dan fisik mereka telah membuat beberapa ilmuwan berpendapat bahwa mungkin ada beberapa spesies di dalam keluarga anjing. Yang lain berpendapat bahwa anjing harus dianggap sebagai subspesies dari serigala abu-abu, Canis lupus.

Pada akhirnya, pertanyaan apakah semua anjing adalah anggota dari spesies yang sama masih belum terjawab. Penelitian lebih lanjut dan kemajuan ilmiah dapat membantu menjelaskan sifat kompleks dari keanekaragaman anjing dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan antara ras anjing yang berbeda dengan nenek moyang liar mereka.

Memahami Ras Anjing dan Asal-usulnya

Dalam dunia anjing, ada banyak sekali jenis ras yang luar biasa, masing-masing dengan karakteristik dan penampilan yang unik. Namun, bagaimana ras-ras yang berbeda ini bisa muncul? Memahami asal-usul ras anjing dapat memberikan wawasan yang berharga tentang keanekaragaman spesies anjing.

Ras anjing yang kita kenal saat ini merupakan hasil dari pembiakan selektif selama berabad-abad. Manusia secara aktif memilih anjing tertentu dengan sifat-sifat yang diinginkan dan mengembangbiakkannya untuk melestarikan sifat-sifat tersebut pada generasi mendatang. Proses ini, yang dikenal sebagai seleksi buatan, telah menghasilkan lebih dari 300 ras anjing yang berbeda.

Penting untuk dicatat bahwa ras anjing bukanlah spesies yang terpisah. Semua anjing berasal dari spesies yang sama, Canis lupus familiaris. Namun, proses pembiakan selektif telah menghasilkan variasi yang signifikan dalam ciri-ciri fisik, temperamen, dan perilaku di antara ras yang berbeda.

Untuk memahami asal-usul ras anjing, ada baiknya kita mengkategorikan mereka ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Salah satu sistem klasifikasi yang umum digunakan adalah mengelompokkan ras anjing ke dalam tujuh kelompok utama: Herding, Hound, Non-Sporting, Sporting, Terrier, Toy, dan Working. Setiap kelompok memiliki karakteristik dan tujuannya masing-masing.

Asal-usul banyak ras anjing dapat ditelusuri kembali ke daerah atau negara tertentu. Sebagai contoh, Labrador Retriever berasal dari Newfoundland, Kanada, di mana anjing ini digunakan sebagai anjing penangkap ikan dan anjing pelacak. German Shepherd berasal dari Jerman dan pada awalnya dikembangbiakkan untuk menggembalakan ternak.

Beberapa ras memiliki asal-usul kuno, dengan bukti keberadaan mereka yang berasal dari ribuan tahun yang lalu. Basenji, misalnya, diyakini sebagai salah satu ras anjing tertua, dengan sejarah yang dapat ditelusuri kembali ke Mesir kuno.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan minat terhadap anjing ras silang atau ras campuran. Ini adalah anjing yang memiliki orang tua dari ras yang berbeda. Meskipun anjing ras campuran tidak mengikuti standar fisik dan perilaku yang ketat seperti anjing ras murni, mereka sering kali memiliki kombinasi sifat yang unik dari ras induknya.

Untuk lebih memahami ras anjing dan asal-usulnya, standar ras dan klub ras memainkan peran penting. Standar ras berfungsi sebagai pedoman untuk ciri-ciri fisik dan perilaku yang ideal dari suatu ras. Klub ras menyediakan sumber daya dan dukungan bagi penggemar ras dan bekerja untuk melestarikan integritas ras tertentu.

Secara keseluruhan, memahami ras anjing dan asal-usulnya menjelaskan keanekaragaman yang luar biasa dalam spesies anjing. Hal ini menunjukkan kekuatan pembiakan selektif dan dampak yang dimiliki manusia dalam membentuk karakteristik anjing yang kita kenal dan cintai saat ini.

Lebih dari sekadar penampilan: Perbedaan Genetik dalam Ras Anjing

Pengantar:

Baca Juga: Berapa Banyak Ayam yang Harus Diberikan pada Anjing: Panduan untuk Ukuran Porsi yang Tepat

Meskipun anjing memiliki nenek moyang yang sama, evolusi dan domestikasi mereka menjadi berbagai ras telah menghasilkan berbagai perbedaan genetik. Perbedaan ini lebih dari sekadar penampilan fisik dan dapat berdampak signifikan pada kesehatan, perilaku, dan kerentanan mereka terhadap penyakit.

Keragaman Genetik:

Dalam satu ras anjing, individu-individu dapat menunjukkan berbagai perbedaan genetik karena beragamnya kumpulan gen yang ada di dalam ras tersebut. Keragaman genetik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan trah secara keseluruhan, karena memungkinkan sistem kekebalan tubuh yang kuat dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik terhadap lingkungan yang berbeda.

Kondisi Kesehatan Genetik:

Trah anjing yang berbeda mungkin memiliki kondisi kesehatan genetik tertentu yang lebih umum di dalam populasinya. Kondisi ini dapat mencakup gangguan muskuloskeletal, gangguan mata, atau kelainan spesifik ras. Memahami kecenderungan genetik ini dapat membantu peternak dan dokter hewan mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan memberikan perawatan kesehatan yang lebih baik untuk setiap anjing.

Sifat-sifat Perilaku:

Baca Juga: Anjing Membeku di Tempat: Mengungkap Misteri di Balik Perilaku Aneh Ini

Perbedaan genetik juga dapat berkontribusi pada variasi sifat perilaku di antara ras anjing. Sebagai contoh, beberapa ras anjing dikenal lebih aktif dan energik, sementara yang lain lebih santai dan mudah bergaul. Perbedaan genetik ini dapat memengaruhi temperamen, kemampuan dilatih, dan perilaku sosial anjing.

Dampak pada Pola Makan dan Nutrisi:

Perbedaan genetik pada ras anjing dapat memengaruhi kebutuhan diet dan nutrisi mereka. Beberapa ras mungkin memiliki kepekaan atau intoleransi tertentu terhadap jenis makanan atau bahan tertentu. Memahami perbedaan genetik ini dapat membantu pemilik hewan peliharaan membuat pilihan yang tepat mengenai pola makan anjing mereka dan memastikan bahwa mereka memberikan nutrisi yang sesuai untuk ras mereka.

Karakteristik Spesifik Ras:

Perbedaan genetik memainkan peran penting dalam pengembangan karakteristik khusus ras, seperti jenis bulu, warna, ukuran, dan bentuk. Sifat-sifat ini merupakan hasil dari pembiakan selektif dan dapat sangat bervariasi di antara ras. Pengujian genetik dapat memberikan wawasan yang berharga mengenai warisan leluhur suatu ras anjing dan melacak asal-usul karakteristik spesifik ini.

Kesimpulan: Kesimpulan

Perbedaan genetik di antara ras anjing lebih dari sekadar penampilan fisik. Perbedaan genetik dapat memengaruhi kesehatan, perilaku, kebutuhan makanan, dan bahkan karakteristik khusus ras anjing. Memahami perbedaan genetik ini sangat penting bagi peternak, dokter hewan, dan pemilik hewan peliharaan untuk memberikan perawatan yang tepat, meningkatkan kesehatan yang lebih baik, dan menghargai kualitas unik dari setiap ras anjing.

Peran Pembiakan Selektif dalam Keanekaragaman Anjing

Pembiakan selektif telah memainkan peran penting dalam membentuk beragam jenis ras anjing yang ada saat ini. Selama berabad-abad, manusia telah membiakkan anjing secara selektif dengan sifat-sifat tertentu untuk menciptakan ras yang unggul dalam berbagai tugas dan fungsi. Perkembangbiakan yang disengaja ini telah menghasilkan beragam jenis anjing, masing-masing dengan karakteristik fisik dan perilaku yang berbeda.

Salah satu alasan utama pembiakan selektif adalah untuk menonjolkan sifat-sifat yang diinginkan dan meminimalkan sifat-sifat yang tidak diinginkan. Para peternak dengan hati-hati memilih anjing induk berdasarkan atribut fisik, temperamen, dan kemampuan kerja mereka untuk menghasilkan keturunan yang memenuhi standar ras tertentu. Melalui proses ini, sifat-sifat seperti ukuran, warna dan jenis bulu, serta temperamen telah ditingkatkan dan disempurnakan secara selektif dalam ras tertentu.

Sebagai contoh, Chihuahua, sebagai salah satu ras anjing terkecil, telah dikembangbiakkan secara selektif untuk ukurannya yang kecil. Di sisi lain, ras yang lebih besar seperti Great Dane telah dikembangbiakkan secara selektif karena ukuran dan perawakannya yang mengesankan. Perkembangbiakan yang disengaja ini telah menghasilkan berbagai macam ukuran pada ras anjing, dari yang kecil hingga raksasa.

Demikian pula, jenis dan warna bulu telah dimodifikasi secara selektif dalam berbagai ras. Trah seperti Poodle memiliki jenis bulu yang berbeda, seperti bulu keriting atau bulu tali, yang merupakan hasil dari pembiakan selektif. Selain itu, warna atau pola bulu tertentu telah disukai dan dikembangbiakkan secara selektif pada ras tertentu, seperti warna bulu putih pada West Highland White Terrier atau bintik-bintik pada Dalmatian.

Sifat-sifat perilaku dan kemampuan kerja juga dipengaruhi oleh pembiakan selektif. Trah seperti Border Collie telah dikembangbiakkan untuk kemampuan menggiring yang luar biasa, sementara trah seperti Labrador Retriever telah dikembangbiakkan untuk kemampuan mengambil barang. Sifat-sifat khusus ini merupakan hasil dari pembiakan selektif selama beberapa generasi, yang memungkinkan anjing untuk unggul dalam tugas-tugas tertentu.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun pembiakan selektif telah berkontribusi pada keanekaragaman yang luar biasa yang terlihat di antara ras anjing, pembiakan selektif juga memiliki beberapa kekurangan. Trah tertentu telah dikembangbiakkan dengan fitur-fitur berlebihan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, pembiakan untuk mendapatkan sifat brachycephalic yang ekstrem pada ras seperti Bulldog atau Pug telah mengakibatkan masalah pernapasan.

Secara keseluruhan, pembiakan selektif telah memainkan peran penting dalam menciptakan beragam ras anjing yang kita lihat saat ini. Perkembangbiakan yang disengaja ini telah memungkinkan manusia untuk membentuk anjing sesuai dengan kebutuhan dan preferensi khusus mereka, sehingga menghasilkan populasi anjing yang beragam dengan berbagai macam ciri-ciri fisik dan perilaku.

Masa Depan Genetika dan Keragaman Anjing

Studi tentang genetika dan keragaman anjing telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dan ditemukan. Masa depan bidang ini sangat menjanjikan, dengan teknologi dan metode penelitian baru yang memungkinkan para ilmuwan untuk menggali lebih dalam lagi mengenai misteri gigi taring.

Salah satu bidang penelitian yang menarik adalah eksplorasi genom anjing. Para ilmuwan secara konstan menemukan gen-gen baru yang berkontribusi terhadap berbagai sifat dan penyakit pada anjing. Seiring dengan pemahaman yang lebih baik mengenai cara kerja gen-gen ini, kita dapat mengembangkan pengobatan dan intervensi yang ditargetkan untuk berbagai kondisi.

Aspek penting lainnya dari genetika anjing adalah studi tentang sejarah dan garis keturunan ras. Dengan bantuan analisis DNA, para peneliti dapat melacak keturunan ras yang berbeda dan lebih memahami asal-usul dan evolusi mereka. Pengetahuan ini dapat membantu para peternak membuat keputusan yang tepat untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan dan karakteristik ras.

Masa depan juga menjanjikan untuk memahami perilaku dan kognisi anjing. Dengan menyelidiki dasar genetik dari perilaku yang berbeda, para ilmuwan dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana anjing berpikir dan berinteraksi dengan lingkungannya. Pengetahuan ini dapat memiliki implikasi penting untuk metode pelatihan dan sosialisasi, serta kesejahteraan hewan-hewan ini.

Selain genetika, masa depan keanekaragaman anjing juga membutuhkan fokus pada praktik pengembangbiakan yang bertanggung jawab. Dengan mempromosikan pembiakan yang bertanggung jawab, seperti menghindari perkawinan sedarah dan fokus pada keanekaragaman genetik, kita dapat memastikan kesehatan dan kesejahteraan generasi anjing di masa depan. Hal ini mencakup penerapan standar pembiakan yang etis dan penggunaan pengujian genetik untuk mengurangi prevalensi penyakit yang diturunkan.

Seiring dengan bertambahnya pemahaman kita tentang genetika dan keragaman anjing, sangat penting untuk menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam langkah-langkah nyata yang dapat memberikan manfaat bagi anjing dan sahabat manusia. Dengan mempromosikan penelitian ilmiah, praktik pembiakan yang bertanggung jawab, dan edukasi, kita dapat membentuk masa depan di mana semua anjing dapat berkembang dan menikmati kualitas hidup yang terbaik.

PERTANYAAN UMUM:

Apakah semua anjing adalah spesies yang sama?

Tidak, semua anjing bukanlah spesies yang sama. Meskipun mereka semua berasal dari genus yang sama, Canis, sebenarnya ada beberapa spesies anjing yang berbeda, termasuk Canis lupus familiaris (anjing domestik), Canis lupus dingo (dingo), dan Canis lupus familiaris (serigala).

Bagaimana cara menentukan apakah dua ekor anjing adalah spesies yang sama?

Menentukan apakah dua anjing adalah spesies yang sama bisa menjadi tantangan tersendiri. Para ilmuwan biasanya melihat beberapa faktor, termasuk karakteristik fisik, susunan genetik, dan kemampuan untuk kawin silang. Dalam beberapa kasus, pengujian DNA mungkin diperlukan untuk menentukan klasifikasi spesies.

Apakah semua ras anjing domestik adalah spesies yang sama?

Ya, semua ras anjing domestik berasal dari spesies yang sama, yaitu Canis lupus familiaris. Meskipun memiliki penampilan dan perilaku yang sangat beragam, semua anjing domestik dapat melakukan perkawinan silang dan menghasilkan keturunan yang subur, yang merupakan karakteristik utama dari spesies yang sama.

Apa tujuan mengklasifikasikan anjing ke dalam spesies yang berbeda?

Tujuan mengklasifikasikan anjing ke dalam spesies yang berbeda adalah untuk memahami keragaman dan hubungan evolusioner dalam genus Canis. Hal ini membantu para ilmuwan mempelajari sejarah evolusi anjing dan memahami bagaimana ras dan populasi yang berbeda telah berkembang dari waktu ke waktu.

Apakah hibrida antara spesies anjing yang berbeda mungkin terjadi?

Meskipun secara teoritis hibrida dapat terjadi di antara spesies anjing yang berbeda, seperti anjing domestik dan serigala, hal ini sangat jarang terjadi di alam liar dan sangat sulit dilakukan di penangkaran. Perbedaan genetik antar spesies biasanya menghalangi perkawinan silang yang berhasil dan menghasilkan keturunan yang layak.

Bagaimana spesies anjing domestik berasal?

Spesies anjing domestik, Canis lupus familiaris, diyakini berasal dari domestikasi serigala. Selama ribuan tahun, manusia secara selektif membiakkan serigala dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti jinak dan karakteristik fisik tertentu, yang mengarah pada pengembangan anjing domestik sebagai spesies yang berbeda.

Dapatkah spesies anjing yang berbeda saling memahami satu sama lain?

Spesies anjing yang berbeda, seperti anjing domestik dan serigala, dapat memahami sinyal komunikasi dasar seperti bahasa tubuh dan vokalisasi. Namun, karena perbedaan genetik dan perilaku, mungkin ada keterbatasan dalam kemampuan mereka untuk sepenuhnya memahami perilaku spesifik dan isyarat sosial satu sama lain.

Lihat Juga:

comments powered by Disqus

Anda mungkin juga menyukai