Apakah Kerikil Kacang Menjadi Panas? Menjelajahi Sifat Penahan Panas Kerikil Kacang Polong

post-thumb

Apakah Kerikil Kacang Menjadi Panas

Kerikil kacang polong adalah pilihan populer untuk proyek lansekap karena sifatnya yang serbaguna dan daya tarik estetikanya. Namun, salah satu kekhawatiran yang sering dialami pemilik rumah adalah apakah kerikil kacang polong bisa menjadi panas di bawah terik matahari. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi sifat retensi panas kerikil kacang polong untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perilakunya dalam kondisi cuaca yang berbeda.

Kerikil kacang terutama terdiri dari batu-batu bulat kecil yang biasanya berukuran antara 1/8 dan 3/8 inci. Karena ukurannya yang kecil, kerikil kacang cenderung menyerap panas lebih efektif dibandingkan dengan batu yang lebih besar atau mulsa. Saat terkena sinar matahari langsung, kerikil kacang polong dapat menjadi sangat panas, terutama pada jam-jam sibuk di siang hari saat sinar matahari paling kuat. Penyerapan panas ini dapat membuat berjalan di atas kerikil kacang polong menjadi tidak nyaman, terutama untuk kaki telanjang atau hewan peliharaan.

Daftar Isi

Namun demikian, penting untuk diperhatikan bahwa kerikil kacang polong juga memiliki kemampuan untuk menghilangkan panas secara relatif cepat. Ukurannya yang kecil memungkinkan perpindahan panas yang efisien, memastikan bahwa kerikil menjadi dingin lebih cepat setelah matahari terbenam atau awan menutupi langit. Selain itu, sifat berpori dari kerikil kacang polong memungkinkan terjadinya sirkulasi udara, yang dapat membantu proses pendinginan. Ini berarti bahwa meskipun kerikil kacang menjadi panas di siang hari, kerikil tersebut akan mendingin dengan relatif cepat setelah matahari terbenam.

Ada beberapa cara untuk mengurangi sifat retensi panas dari kerikil kacang polong. Salah satu pilihannya adalah dengan memberikan keteduhan di area tempat kerikil kacang polong dipasang, seperti menggunakan tenda atau pergola. Pilihan lainnya adalah dengan menyiram kerikil dengan air untuk menciptakan pendinginan evaporatif. Selain itu, memasukkan tanaman atau penutup tanah di sekitar kerikil kacang polong dapat membantu memberikan keteduhan dan mengurangi jumlah sinar matahari langsung yang diterimanya.

Kesimpulannya, kerikil kacang polong dapat menjadi panas saat terkena sinar matahari langsung, tetapi ukurannya yang kecil dan sifatnya yang berpori memungkinkan pembuangan panas yang efisien. Dengan menerapkan teknik peneduh dan penyiraman, retensi panas kerikil kacang polong dapat diminimalkan, memastikan pengalaman yang lebih nyaman di ruang terbuka.

Apakah Kerikil Kacang Menjadi Panas?

Ketika memilih bahan untuk lansekap atau proyek luar ruangan, penting untuk mempertimbangkan sifat penahan panasnya. Salah satu bahan umum yang sering digunakan untuk jalan setapak, jalan masuk, dan area luar ruangan lainnya adalah kerikil kacang polong. Tapi apakah kerikil kacang menjadi panas?

Kerikil kacang adalah jenis batu bulat kecil yang terbuat dari batu yang dihancurkan. Biasanya digunakan karena daya tarik estetikanya, serta kemampuannya untuk memfasilitasi drainase. Karena kerikil kacang terbuat dari batu, ia tidak menahan panas sebanyak bahan lain seperti aspal atau beton. Namun, masih bisa menjadi panas saat terkena sinar matahari langsung untuk jangka waktu yang lama.

Sifat penahan panas kerikil kacang dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran dan warna batu. Batu yang lebih besar umumnya lebih rentan terhadap retensi panas karena memiliki lebih banyak area permukaan yang terpapar sinar matahari. Batu berwarna lebih gelap juga cenderung menyerap lebih banyak panas daripada batu berwarna lebih terang.

Selama bulan-bulan musim panas, kerikil kacang polong dapat menyerap panas dari matahari dan menjadi hangat saat disentuh. Namun, biasanya tidak sepanas bahan seperti aspal atau beton, yang dapat mencapai suhu yang tidak nyaman untuk berjalan tanpa alas kaki.

Untuk meminimalkan retensi panas dari kerikil kacang polong, ada beberapa strategi yang dapat Anda pertimbangkan:

  1. Pilih batu berwarna lebih terang: Batu berwarna lebih terang memantulkan lebih banyak sinar matahari, sehingga mengurangi jumlah panas yang diserap.
  2. Pasang struktur peneduh: Jika memungkinkan, sediakan tempat teduh untuk area dengan kerikil kacang untuk meminimalkan paparan sinar matahari langsung.
  3. Gunakan lapisan kerikil kacang yang lebih tebal: Menambah kedalaman lapisan kerikil bisa membantu mengisolasinya dari panas.

Secara keseluruhan, meskipun kerikil kacang polong dapat menjadi hangat saat terkena sinar matahari langsung, namun umumnya tidak sepanas bahan lain seperti aspal atau beton. Ditambah lagi, kemampuannya untuk memfasilitasi drainase membuatnya menjadi pilihan populer untuk area luar ruangan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran dan warna batu, serta menerapkan strategi untuk mengurangi retensi panas, Anda dapat menikmati manfaat kerikil kacang polong tanpa perlu khawatir akan menjadi terlalu panas.

Menjelajahi Sifat Retensi Panas Kerikil Kacang Polong

Kerikil kacang polong adalah bahan lansekap populer yang dikenal karena keserbagunaan dan daya tarik estetikanya. Namun, satu kekhawatiran umum di antara pemilik rumah dan pembangun adalah apakah kerikil kacang polong dapat menahan panas. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi sifat retensi panas kerikil kacang polong dan memberikan wawasan tentang bagaimana hal itu dapat berdampak pada berbagai aplikasi.

Memahami Retensi Panas

Retensi panas mengacu pada kemampuan material untuk menahan energi panas dan mencegah pembuangannya. Bahan yang berbeda memiliki sifat retensi panas yang berbeda, yang dapat memengaruhi kesesuaiannya untuk tujuan tertentu.

Retensi Panas dalam Kerikil Kacang Polong

Kerikil kacang terdiri dari batu-batu kecil berbentuk bulat yang ukurannya bisa berkisar antara 1/8 inci hingga 3/8 inci. Karena komposisinya, kerikil kacang polong memiliki kapasitas retensi panas yang relatif rendah. Batu-batu kecil yang terpisah-pisah memungkinkan pembuangan panas yang efisien, sehingga mengurangi retensi energi panas secara keseluruhan.

Saat terkena sinar matahari langsung, kerikil kacang polong akan menyerap sejumlah energi panas tetapi juga akan menghilang dengan cepat karena ukuran dan komposisinya. Hal ini membuatnya cenderung tidak terlalu panas dibandingkan dengan bahan dengan kapasitas retensi panas yang lebih tinggi.

Aplikasi dan Pertimbangan

Sifat retensi panas dari kerikil kacang membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi lansekap dan konstruksi. Beberapa penggunaan umum termasuk:

  1. Jalan setapak dan jalan setapak: Kerikil kacang dapat digunakan untuk membuat jalan setapak yang menarik dan fungsional. Kapasitas retensi panasnya yang rendah memastikan bahwa ia tetap nyaman untuk berjalan, bahkan selama hari-hari musim panas.
  2. Jalan masuk: Jalan masuk kerikil kacang polong dapat membantu mengurangi penyerapan dan retensi panas yang biasanya terkait dengan permukaan padat seperti aspal atau beton. Hal ini dapat sangat bermanfaat di daerah dengan suhu tinggi.
  3. Tempat Tidur Taman: Kerikil kacang polong dapat digunakan di tempat tidur taman dan pekebun untuk menyediakan drainase dan mencegah genangan air. Kapasitas retensi panasnya yang rendah membantu mengatur suhu tanah, melindungi akar tanaman dari panas yang berlebihan.
  4. Fitur Dekoratif: Kerikil kacang dapat digunakan sebagai elemen dekoratif di ruang terbuka, seperti di sekitar lubang api atau di fitur air. Retensi panasnya yang rendah memastikan bahwa fitur-fitur ini dapat dinikmati tanpa risiko panas berlebih.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun kerikil kacang polong memiliki sifat retensi panas yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan lain, kerikil ini masih dapat menjadi hangat saat disentuh di bawah sinar matahari langsung. Oleh karena itu, disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, misalnya, mengenakan alas kaki yang sesuai, apabila berjalan di atas kerikil kacang polong saat cuaca panas.

Kesimpulan

Kerikil kacang polong memiliki sifat retensi panas yang relatif rendah, karena komposisinya yang terdiri atas batu-batu kecil dan bulat. Hal ini menjadikannya pilihan yang cocok untuk berbagai aplikasi lansekap dan konstruksi, termasuk jalan setapak, jalan masuk, tempat tidur taman, dan fitur dekoratif. Meskipun mungkin masih menjadi hangat di bawah sinar matahari langsung, kerikil kacang menghilang dengan cepat, mengurangi risiko penumpukan panas yang berlebihan. Ingatlah untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan saat berjalan di atas kerikil kacang polong selama cuaca panas.

Memahami Efek Suhu pada Kerikil Kacang Polong

Kerikil kacang polong adalah pilihan populer untuk proyek lansekap dan lansekap karena keserbagunaan dan daya tarik estetikanya. Namun, salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah sifat retensi panasnya. Banyak orang bertanya-tanya apakah kerikil kacang menjadi panas dan apakah itu bisa menjadi tidak nyaman untuk berjalan selama hari-hari musim panas. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi efek suhu pada kerikil kacang polong dan memberikan wawasan tentang sifat retensi panasnya.

Sifat Retensi Panas Kerikil Kacang Polong

Kerikil kacang dikenal karena kemampuannya untuk menyerap dan menahan panas. Saat terkena sinar matahari langsung, kerikil kacang polong dapat menjadi sangat panas, mirip dengan jenis permukaan batu lainnya. Suhu kerikil kacang polong dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti intensitas dan durasi sinar matahari, suhu lingkungan, dan warna kerikil. Kerikil kacang berwarna gelap cenderung menyerap lebih banyak panas daripada varietas yang berwarna lebih terang.

Karena sifat retensi panasnya, kerikil kacang polong dapat menjadi tidak nyaman untuk berjalan, terutama selama puncak musim panas. Namun, penting untuk dicatat bahwa suhu aktual kerikil kacang polong akan bergantung pada berbagai faktor, dan mungkin tidak selalu jauh lebih panas daripada suhu udara di sekitarnya.

Meminimalkan Retensi Panas

Meskipun mungkin tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan sifat retensi panas dari kerikil kacang polong, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan dampaknya. Salah satu pilihannya adalah memilih kerikil kacang polong yang berwarna lebih terang, karena cenderung menyerap lebih sedikit panas daripada varietas yang lebih gelap. Pilihan lainnya adalah dengan memberikan keteduhan pada area di mana kerikil kacang dipasang dengan menggunakan payung, pergola, atau struktur peneduh lainnya. Hal ini akan membantu mengurangi paparan langsung kerikil kacang ke sinar matahari dan menurunkan suhunya.

Selain naungan, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan lapisan kain lanskap atau penghalang gulma di bawah kerikil kacang polong. Hal ini dapat memberikan efek isolasi dan membantu mengurangi perpindahan panas dari tanah ke kerikil.

Pertimbangan untuk Lalu Lintas Pejalan Kaki

Jika Anda berencana menggunakan kerikil kacang polong di area yang akan memiliki lalu lintas pejalan kaki yang teratur, penting untuk mempertimbangkan sifat retensi panas. Untuk area di mana orang akan berjalan tanpa alas kaki atau mengenakan sepatu bersol tipis, mungkin disarankan untuk menyediakan jalur atau batu loncatan yang terbuat dari bahan yang memiliki retensi panas yang lebih rendah, seperti beton atau kayu.

Kesimpulan

Kerikil kacang memang memiliki sifat menahan panas dan bisa menjadi panas saat terkena sinar matahari langsung. Namun demikian, suhu kerikil yang sesungguhnya akan bergantung pada berbagai faktor, dan mungkin tidak selalu jauh lebih panas daripada suhu udara di sekitarnya. Dengan memilih kerikil kacang polong yang berwarna lebih terang, memberikan keteduhan, dan mempertimbangkan bahan alternatif untuk area dengan lalu lintas pejalan kaki yang tinggi, Anda dapat meminimalkan efek retensi panas kerikil kacang polong dan membuatnya lebih nyaman untuk digunakan bahkan di hari yang panas.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Retensi Panas Kerikil Kacang Polong

Kerikil kacang polong adalah pilihan populer untuk lansekap karena daya tarik estetika dan keserbagunaannya. Namun, satu kekhawatiran umum saat menggunakan kerikil kacang polong adalah sifat retensi panasnya. Apakah kerikil kacang menjadi panas? Jawabannya adalah ya, tetapi sejauh mana ia menahan panas tergantung pada beberapa faktor.

Baca Juga: Tips Agar Telinga Anjing Anda Berdiri Tegak

1. Warna: Warna kerikil kacang polong dapat mempengaruhi retensi panasnya. Kerikil berwarna gelap, seperti hitam atau abu-abu tua, cenderung menyerap lebih banyak panas dari matahari dibandingkan dengan kerikil berwarna terang. Ini berarti kerikil kacang berwarna gelap akan menjadi lebih panas di siang hari dan menahan panas untuk jangka waktu yang lebih lama.

2. Ukuran dan Kepadatan: Ukuran dan kepadatan partikel kerikil kacang polong juga dapat mempengaruhi retensi panasnya. Partikel kerikil yang lebih kecil dan lebih padat memiliki rasio luas permukaan terhadap volume yang lebih tinggi, yang memungkinkannya menyerap dan menahan lebih banyak panas. Di sisi lain, partikel yang lebih besar dan kurang padat mungkin tidak dapat menahan panas secara efektif.

3. Kadar air: Kadar air kerikil kacang polong dapat memengaruhi kemampuan retensi panasnya. Kerikil basah cenderung memiliki konduktivitas termal yang lebih tinggi, yang berarti dapat mentransfer panas dengan lebih efisien. Akibatnya, kerikil kacang polong basah mungkin terasa lebih panas saat disentuh dibandingkan dengan kerikil kering.

4. Lingkungan Sekitar: Lingkungan sekitar juga dapat berperan dalam retensi panas kerikil kacang polong. Jika kerikil kacang polong terkena sinar matahari langsung dan dikelilingi oleh bahan yang menyerap panas, seperti beton atau benda berwarna gelap, kemungkinan besar akan menahan lebih banyak panas. Sebaliknya, kerikil kacang polong di daerah yang teduh atau dikelilingi oleh bahan yang lebih dingin dapat menahan lebih sedikit panas.

5. Aliran udara: Aliran udara di sekitar kerikil kacang polong dapat memengaruhi retensi panasnya. Jika ada angin sepoi-sepoi atau angin, hal ini dapat membantu menghilangkan panas yang diserap oleh kerikil, sehingga mengurangi suhu secara keseluruhan. Sebaliknya, jika hanya ada sedikit atau tidak ada aliran udara, panas dapat terperangkap, menyebabkan kerikil kacang polong menahan lebih banyak panas.

Kesimpulannya, retensi panas kerikil kacang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti warna, ukuran dan kepadatan, kadar air, lingkungan sekitar, dan aliran udara. Meskipun kerikil kacang polong bisa menjadi panas, tingkat retensi panasnya akan bervariasi tergantung pada faktor-faktor ini. Jika retensi panas menjadi perhatian, memilih kerikil kacang polong yang berwarna lebih terang, partikel yang lebih besar, atau menempatkannya di area yang teduh dapat membantu mengurangi penumpukan panas.

Baca Juga: Mengadopsi Anjing Pemandu yang Gagal di Jerman: Perjalanan yang Mengharukan

Membandingkan Kerikil Kacang dengan Bahan Lansekap Lainnya

Ketika harus memilih bahan yang tepat untuk kebutuhan lansekap Anda, ada beberapa pilihan untuk dipertimbangkan. Kerikil kacang polong adalah pilihan yang populer karena keserbagunaan dan daya tarik estetikanya, tetapi bagaimana perbandingannya dengan bahan lansekap lainnya?

1. Mulsa Kayu

Mulsa kayu adalah alternatif umum untuk kerikil kacang polong. Harganya terjangkau dan menawarkan pengendalian gulma yang baik, retensi kelembaban, dan pencegahan erosi. Namun, mulsa kayu dapat terurai seiring waktu, membutuhkan penggantian secara teratur, dan dapat menarik hama.

2. Batu Hancur

Dalam hal daya tahan, batu yang dihancurkan adalah pilihan yang lebih unggul daripada kerikil kacang. Ini adalah pilihan yang bagus untuk jalan masuk atau area dengan lalu lintas tinggi karena dapat menahan beban berat dan menahan erosi. Namun, batu yang dihancurkan bisa lebih mahal daripada kerikil kacang polong dan mungkin memiliki tekstur yang lebih kasar.

3. Rumput Sintetis

Jika Anda mencari opsi perawatan yang rendah, rumput sintetis mungkin layak dipertimbangkan. Rumput sintetis memberikan tampilan yang subur dan hijau tanpa perlu disiram atau dipotong. Namun, rumput sintetis bisa jadi mahal untuk dipasang dan mungkin tidak sealami rumput asli.

4. Pavers

Pavers menawarkan tampilan yang lebih formal dan terstruktur dibandingkan dengan kerikil kacang. Mereka datang dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran, memungkinkan kemungkinan desain yang tak terbatas. Namun, pavers bisa jadi mahal dan membutuhkan pemasangan profesional untuk hasil yang optimal.

5. Batu Lava

Batu lava adalah alternatif yang mencolok untuk kerikil kacang. Batu lava memiliki tekstur dan warna yang unik yang dapat menambah daya tarik visual pada lanskap Anda. Namun, batu lava bisa tajam dan tidak nyaman untuk berjalan tanpa alas kaki, dan dapat menahan panas seperti kerikil kacang polong.

BahanProKontra
Kerikil Kacang PolongSerbaguna, daya tarik estetikaPotensi menahan panas
Mulsa KayuPengendalian gulma yang baik, retensi kelembabanMembutuhkan penggantian secara teratur, dapat menarik hama
Batu PecahTahan lama, tahan terhadap erosiBisa lebih mahal, teksturnya lebih kasar
Rumput SintetisPerawatan rendahMahal, mungkin tidak terlihat alami
PaversFormal, kemungkinan desain yang tak terbatasMahal, membutuhkan pemasangan profesional
Batu LavaTekstur unik, menarik secara visualTajam, tidak nyaman untuk berjalan tanpa alas kaki, berpotensi menahan panas

Pada akhirnya, pilihan antara kerikil kacang polong dan bahan lansekap lainnya akan bergantung pada kebutuhan, anggaran, dan preferensi estetika Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti daya tahan, persyaratan perawatan, dan tampilan keseluruhan yang ingin Anda capai sebelum mengambil keputusan.

Tips untuk Mengurangi Penumpukan Panas pada Kerikil Kacang Polong

Kerikil kacang polong adalah pilihan populer untuk lansekap karena keserbagunaan dan penampilannya yang menarik. Namun, salah satu kekhawatiran yang sering dimiliki pemilik rumah adalah apakah kerikil kacang polong bisa menjadi panas, terutama selama bulan-bulan musim panas. Meskipun kerikil kacang polong dapat menahan panas, ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk mengurangi penumpukan panas dan membuat kerikil kacang polong Anda lebih nyaman untuk berjalan.

1. Pilih warna yang lebih terang

Warna gelap menyerap lebih banyak panas daripada warna terang, jadi memilih kerikil kacang polong yang berwarna lebih terang dapat membantu mengurangi penumpukan panas. Warna yang lebih terang memantulkan sinar matahari dan bukan menyerapnya, sehingga membuat kerikil lebih dingin.

2. Sediakan tempat teduh

Menempatkan payung, layar peneduh, atau struktur peneduh lainnya di atas kerikil kacang polong Anda dapat membantu mengurangi jumlah sinar matahari langsung yang diterimanya. Hal ini dapat secara signifikan mengurangi penumpukan panas dan membuat kerikil kacang Anda lebih nyaman untuk berjalan.

3. Gunakan lapisan bawah yang permeabel

Memasang lapisan bawah yang permeabel di bawah kerikil kacang polong Anda dapat membantu mengurangi penumpukan panas. Lapisan bawah yang permeabel memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik, yang membantu membuang panas dengan lebih efisien.

4. Sirami kerikil kacang polong

Menyiram kerikil kacang polong Anda secara teratur dapat membantu menjaganya tetap sejuk, terutama selama musim panas. Air bertindak sebagai pendingin alami dan dapat membantu mengurangi penumpukan panas.

5. Pertimbangkan untuk mencampurkan kerikil kacang dengan bahan lain

Mencampur kerikil kacang polong dengan bahan lain, seperti mulsa atau tanaman penutup tanah, dapat membantu mengurangi penumpukan panas. Bahan-bahan ini memberikan insulasi dan keteduhan tambahan, membantu menjaga kerikil kacang polong tetap dingin.

6. Gunakan pinggiran yang tepat

Tepian kerikil kacang polong Anda dengan benar dapat membantu mencegah penumpukan panas dengan mengurangi jumlah sinar matahari langsung yang diterimanya. Pertimbangkan untuk menggunakan bahan yang berwarna terang dan memiliki sifat reflektif untuk meminimalkan penyerapan panas.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat meminimalkan penumpukan panas pada kerikil kacang polong Anda dan menciptakan ruang luar ruangan yang lebih nyaman. Ingat, ada baiknya Anda selalu menguji suhu kerikil kacang polong Anda sebelum berjalan atau bersantai di atasnya saat cuaca panas untuk memastikannya tidak terlalu panas.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN:

Apakah kerikil kacang menjadi panas?

Ya, kerikil kacang polong bisa menjadi panas. Karena komposisi dan kemampuannya untuk menahan panas, kerikil ini dapat menjadi sangat panas saat terkena sinar matahari langsung dalam waktu yang lama.

Mengapa kerikil kacang menjadi panas?

Kerikil kacang menjadi panas karena komposisi dan sifat termalnya. Kerikil ini terdiri dari batu-batu kecil berbentuk bulat yang memiliki kemampuan untuk menyerap dan menahan panas. Saat terkena sinar matahari langsung, batu-batu tersebut akan memanas dan bisa menjadi sangat panas saat disentuh.

Apakah kerikil kacang merupakan pilihan yang baik untuk area yang mendapat banyak sinar matahari?

Kerikil kacang polong dapat menjadi pilihan yang baik untuk area yang mendapat banyak sinar matahari, tetapi penting untuk mempertimbangkan sifat penahan panasnya. Jika Anda mencari bahan yang tetap dingin dalam cuaca panas, mungkin ada pilihan yang lebih baik yang tersedia. Namun, kerikil kacang masih dapat digunakan secara efektif dalam lansekap dan proyek luar ruangan lainnya.

Apa saja alternatif kerikil kacang polong untuk area yang panas?

Ada beberapa alternatif kerikil kacang polong yang dapat digunakan di area yang panas. Beberapa pilihan termasuk menggunakan kerikil berwarna lebih terang, yang cenderung memantulkan panas dan tetap dingin, atau menggunakan bahan seperti mulsa atau serpihan kayu, yang tidak menahan panas sebanyak kerikil kacang polong. Selain itu, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan batu paving atau beton, yang memiliki retensi panas yang lebih rendah dibandingkan dengan kerikil.

Lihat Juga:

comments powered by Disqus

Anda mungkin juga menyukai